Senyumlah Sahabat! Ada Allah Bersama Kita
Sahabat-sahabatku yang kusayangi,
Pernahkah kalian merasa begitu berat menjalani hari? Beban masalah terasa begitu menyesakkan, hingga senyum pun enggan terukir di wajah. Wajah murung, mulut cemberut, seolah dunia akan runtuh. Aku mengerti, sahabatku, terkadang hidup memang terasa begitu sulit. Namun, percayalah, memelihara rasa sedih dan terus meratapi masalah adalah kerugian yang disengaja.
Ingatlah, sahabatku, hampir semua orang di dunia ini tidak sedang baik-baik saja. Setiap orang punya masalahnya masing-masing, mungkin lebih berat dari yang sedang kita hadapi. “Memang yang punya masalah hidup kamu doang?” Pesan singkat itu mengingatkanku untuk tidak larut dalam kesedihan. Bukankah Allah SWT berfirman,
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)
Yakinlah, sahabatku, Allah tidak akan menguji kita di luar batas kemampuan kita. Tempat paling damai adalah pikiranmu yang positif. Hadapi setiap masalah dengan hati yang lapang dan pikiran yang jernih. Tempat yang paling mewah adalah hatimu yang selalu bersyukur, meskipun masalah-masalahmu membuat kau jatuh tersungkur.
Sahabatku, ketika masalah datang menerpa, janganlah kita sibuk mengeluh kepada manusia. Mereka pun punya masalahnya sendiri-sendiri. “Podo ruwet e,” kata orang Jawa. Alih-alih mengeluh, mari kita dekatkan diri kepada Allah, Sang Pemilik Solusi. “Jika punya masalah, jangan sibuk mengeluh kepada manusia, karena mereka semua punya masalahnya sendiri-sendiri. Yakini! Allah yang menghadirkan masalah, Allah pula yang menyediakan kunci pembukaannya.”
Produsen yang membuat gembok, pasti menyediakan kuncinya. Begitulah analogi yang indah untuk menggambarkan keyakinan kita kepada Allah. Dia yang menciptakan masalah, pasti Dia pula yang menyediakan jalan keluarnya.
Abbas Ali pernah berkata, “Cara tercepat untuk tersenyum dalam menghadapi persoalan hidup adalah menangis dihadapan Allah.” Curahkan semua keluh kesah kita kepada-Nya. Menangislah sepuasnya di hadapan-Nya. Mohonlah pertolongan dan petunjuk-Nya.
Ingatlah kisah Nabi Yakub AS ketika kehilangan putranya, Nabi Yusuf AS. Beliau tidak berputus asa, melainkan terus berdoa kepada Allah,
“Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya.” (QS. Yusuf: 86)
Sahabatku, jangan biarkan kesedihan merenggut senyummu. Jangan lupa senyum! Senyum adalah ibadah. Rasulullah SAW bersabda,
“Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi)
Senyum juga dapat menular dan memberikan energi positif bagi orang-orang di sekitar kita. Jadi, tebarkanlah senyum di mana pun kita berada.
Sahabatku, mari kita hadapi setiap masalah dengan hati yang tenang dan penuh keyakinan. Yakinlah bahwa Allah selalu bersama kita. Berdoalah, berusaha semaksimal mungkin, dan serahkan hasilnya kepada Allah.
Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan memberikan kemudahan kepada kita dalam bekerja dan beribadah. Aamiin yaa Rabbal ‘alamin.
