Kuasa Doa: Merajut Asa, Menjemput Ridha
Sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah, pernahkah kita merasa begitu kecil dan lemah di hadapan badai kehidupan? Pernahkah beban terasa begitu berat hingga seakan meremukkan harapan? Di saat-saat seperti itulah, kita diingatkan akan kekuatan dahsyat yang tersimpan dalam untaian doa.
Ingatlah kisah Nabi Nuh AS, yang dengan doanya, Allah SWT tenggelamkan bumi untuk menyelamatkan beliau dan umatnya dari kaum yang ingkar. Bayangkan, dahsyatnya banjir bandang yang menenggelamkan dunia, bermula dari sebuah doa yang tulus!
Atau kisah Nabi Zakaria AS, yang di usia senjanya, dengan doa yang penuh harap, Allah SWT karuniakan seorang putra, Yahya AS, dari rahim sang istri yang sebelumnya mandul. Bukankah ini bukti nyata bahwa tak ada yang mustahil bagi Allah SWT?
Bahkan Nabi Yunus AS, yang terjebak dalam perut ikan nun, diselamatkan oleh Allah SWT berkat doanya yang khusyuk. Di tengah kegelapan dan keputusasaan, doanya menjadi cahaya penuntun menuju keselamatan.
Sahabatku, Allah SWT berfirman dalam QS. Ibrahim ayat 37,
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”
Doa Nabi Ibrahim AS inilah yang menjadikan Makkah, tanah tandus yang tak berpenghuni, menjadi kiblat umat Islam sedunia. Sebuah doa yang mengubah nasib sebuah tempat, bahkan peradaban manusia.
Lalu, mengapa kita masih ragu akan kekuatan doa?
Rasulullah SAW bersabda,
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. At-Tirmidzi)
Sahabatku, mari kita rajut kembali asa yang sempat terurai, mari kita jemput ridha Allah SWT dengan doa-doa yang penuh keyakinan. Yakinlah, Allah SWT tidak pernah bosan mengabulkan doa hamba-Nya, kecuali hamba itu sendiri yang berhenti berdoa.
Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan memberikan kemudahan kepada kita dalam bekerja dan beribadah. Aamiin Yaa Rabbal Al Aamiin.
