• Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) An-Nur Pamulang Permai - 1 , Yayasan An-Nur Pamulang Permai (YAPP)-Merajut Ukhuwah, Memakmurkan Rumah-Nya dan Menggapai Ridha-Nya
Jumat, 7 November 2025

Ketika Ibadah Terasa Hampa

Ketika Ibadah Terasa Hampa
Bagikan

Ibadah adalah jembatan yang menghubungkan manusia dengan Sang Pencipta. Ia adalah sumber ketenangan hati, penyejuk jiwa, dan jalan menuju kebahagiaan hakiki. Namun, adakalanya ibadah yang kita lakukan terasa hampa dan kering makna. Shalat, puasa, bahkan haji, semua terasa hanya sebagai rutinitas belaka.

Syekh Abul Hasan As-Syadzili, seorang ulama sufi yang terkenal dengan kezuhudannya, mengungkapkan salah satu penyebab kehampaan dalam beribadah adalah cinta dunia yang berlebihan.
وكان سيدي أبو المواهب الشاذلي رحمه الله تعالى يقول العبادة مع محبة الدنيا شغل قلب وتعب جوارح فهي وإن كثرت قليلة وإنما كثيرة في وهم صاحبها وهي صورة بلا روح وأشباح خالية غير حالية

Syekh Abul Hasan As-Syadzili pernah berkata, bahwa ibadah–sementara rasa cinta dunia bergelora di hati–membuat bimbang hati dan meletihkan badan seseorang. Ibadah seperti itu meskipun banyak secara kuantitas tetap terbilang sedikit. Ibadah itu terbilang banyak menurut yang melakukannya. Ibadah itu seperti bentuk tanpa roh, raga kosong tanpa kondisi tertentu.” (Lihat Syekh Abdul Wahhab Sya’rani, Al-Minahus Saniyyah)

Cinta dunia yang berlebihan menjadikan hati terpaut pada hal-hal duniawi, sehingga sulit untuk merasakan kehadiran Allah SWT dalam setiap ibadah. Ibadah yang dilakukan pun hanya sebatas gerakan fisik, tanpa penghayatan dan kesadaran penuh.

Rasulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk ruparmu dan tidak pula kepada hartamu, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal perbuatanmu.” (HR. Muslim)

Ibadah yang diterima Allah SWT adalah ibadah yang dilakukan dengan ikhlas, penuh penghayatan, dan dilandasi dengan kecintaan kepada-Nya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga hati agar selalu terhubung dengan Allah SWT dan menjauhkan diri dari kecintaan dunia yang berlebihan.

Syekh Syadzili juga mengatakan bahwa orang-orang yang cinta dunia, meskipun gemar beribadah, tidak menunjukkan sinar kezuhudan dalam ucapan, pemikiran, dan tindakan keseharian mereka.
ولهذا ترى كثيرا من أرباب الدنيا يصومون كثيرا ويصلون كثيرا ويحجون كثيرا وليس لهم نور الزهاد ولا حلاوة العبادة

Karenanya kau melihat banyak pecinta dunia melakukan puasa ratusan kali, shalat ribuan rekaat, berangkat haji berkali-kali. Tidak ada cahaya zuhud dan kenikmatan ibadah pada mereka.” (Lihat Syekh Abdul Wahhab Sya’rani, Al-Minahus Saniyyah)

Kezuhudan adalah sikap hati yang tidak terpaut pada harta dan kesenangan dunia. Ia adalah fondasi penting dalam beribadah, karena dengan kezuhudan, hati akan lebih mudah merasakan kehadiran Allah SWT dan menikmati kemanisan ibadah.

Mari kita berusaha untuk menanamkan sikap zuhud dalam diri kita, agar ibadah yang kita lakukan tidak hanya sebatas rutinitas, tetapi benar-benar menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mencapai kebahagiaan hakiki.

SebelumnyaBerada Dalam Zona NyamanSesudahnyaCinta Tak Kenal Jarak: Menjalani LDR dengan Berkah
Tahun Berdiri2000