• Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) An-Nur Pamulang Permai - 1 , Yayasan An-Nur Pamulang Permai (YAPP)-Merajut Ukhuwah, Memakmurkan Rumah-Nya dan Menggapai Ridha-Nya
Kamis, 6 November 2025

Berdoa Dengan Hati

Berdoa Dengan Hati
Bagikan

Oleh Asfa Davy Bya

Pernah suatu malam, semasa hidupnya diam-diam aku melihat emak meneteskan airmatanya. Dalam hati aku berkata, ’Ibu, bolehkah aku sembunyi di kelopak matamu sehari saja. Aku ingin tahu seperti apa matamu melihat dunia, bagaimana menjadi kuat seharian. Aku ingin melihat kau menyemai benih-benih keikhlasan setiap hari.’

Tadi malam, aku terbangun di tengah lebatnya hujan membasuh kampungku. Benarlah bahwa setiap kenangan akan selalu menemukan jalan pulang ke dalam ingatan.

Semalam mendiang emak datang menemuiku dalam mimpi, tampak jelas senyum di wajah tuanya, kerutan tipis di bawah kelopak matanya. Sedang duduk bersimpuh di atas sajadah, seolah mengadu kepada Sang Khaliq. Seolah emak ingin mengatakan, jika kita menghadapi masalah, jangan pernah mengadu kepada mahluk. Tapi carilah penawar hati sebagaimana firman-Nya,
Wahai mereka yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat. Allah bersamasama dengan orang yang sabar” (QS al-Baqarah: 153).

Berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan. Kerana kelak kita akan mendengarkan jawabannya melalui hati. Tuhan menjawabnya melalui suara yang keluar dari hati kita.

Mengapa kita selalu mengabaikan suara hati itu dengan menganggapnya sebagai suatu ilusi belaka? Padahal hati kerap berkata,”Apakah kau benar-benar akan menyerah hanya karena masalah ini, padahal kau sudah melalui pengorbanan dan perjuangan yang berat? Kenapa belum sadar juga ya? Mengapa belum kapok juga ya?”

Allah tidak menjawab doa kita dengan kata-kata, Dia menjawabnya melalui hati kita. Karena hati adalah tempat bersemayamnya iman. Doa adalah salah satu sarana untuk berkomunikasi dan ’curhat’ kepada Tuhan. Jika kita sudah dapat ’mendengarkan’ suara Tuhan itu, maka sejatinya kebahagiaan akan menyelubungi hati. Banyak orang yang menjadikan doa sebagai ritual ratapan, dan sedikit yang
menjadikannya sebagai jalan untuk mengkoreksi diri perjalanan diri selama ini. Misalnya, ”Ya Allah, tunjukkanlah kami jalan yang akan membawa kami ke dalam rahmat-Mu” atau ”Ya Allah, jika apa yang kulakukan selama ini salah, berilah kami pemahaman yang benar untuk mengenal-Mu.

Mengapa demikian? Karena banyak yang beranggapan doa yang dilakukannya selama ini adalah sebuah pakem yang sudah terbentuk apa adanya. Padahal pada saat kalbu berada di hadirat Tuhan dan keindahan pancaran sinar-Nya menyelimuti. Kita tidak akan ingat lagi diri ini. Lantas, mengapa masih enggan berdoa dengan hati?!

SebelumnyaDoa: Titian Harapan yang Tak Pernah PutusSesudahnyaCahaya Ilahi di Pelataran Hati
Tahun Berdiri2000