Doa: Titian Harapan yang Tak Pernah Putus
Dalam sunyi, ketika dunia terlelap, ada bisikan-bisikan yang merangkak naik ke langit. Doa-doa, yang dipanjatkan dengan penuh harap, menjadi jembatan penghubung antara hati yang rapuh dengan Sang Maha Kuasa.
Doa adalah tanda kerinduan, bukti ketergantungan seorang hamba kepada Sang Pencipta. Ia adalah sumber kekuatan di kala lemah, cahaya penerang di saat gundah.
Namun, adakalanya doa terasa tak kunjung berbuah. Keraguan mulai menggerogoti, keputusasaan mengintai di tepian hati. Di saat seperti inilah, kita perlu mengingat nasehat bijak Ibnu Athaillah As-Sakandari:
لا يَكُنْ تَأَخَّرَ أمَدِ العَطَاءِ مَعَ الإلحَاحِ فِي الدُّعاءِ موجِبًا لِيَأسِكَ فهُو ضَمن لَك الإجابةَ فيما يَختارُهُ لك لا فيما تختارُ لنفسِك وفي الوَقت الذي يُريدُ، لا في الوَقتِ الذي تُريد
“Tak sepantasnya karena tertundanya pengabulan doamu sesudah kamu berulang-ulang memohon kepada-Nya, membuatmu berputus asa. Dia pasti mengabulkannya sesuai dengan apa yang Dia pilih, bukan apa yang kamu pilih, dan pada waktu yang Dia kehendaki, bukan waktu yang kamu kehendaki.”
Tertundanya pengabulan doa bukanlah penolakan. Allah SWT, dengan kebijaksanaan-Nya, mengetahui waktu terbaik dan cara terbaik untuk mengabulkan doa hamba-Nya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah malu terhadap hamba-Nya yang menengadahkan kedua tangannya kepada-Nya lalu ia mengembalikannya dalam keadaan kosong.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Maka, jangan pernah lelah berdoa. Teruslah mengetuk pintu langit, meski jawabannya tak segera datang. Ibarat pengayuh sepeda, setiap putaran doa akan membawa kita semakin dekat dengan tujuan.
Agar doa lebih mudah didengar, pilihlah waktu-waktu mustajab, seperti pertengahan malam terakhir dan setelah sholat fardhu. Rasulullah SAW bersabda:
“Doa apa yang paling didengarkan? Doa pada pertengahan malam terakhir dan pada setiap selesai shalat wajib.” (HR. Tirmidzi)
Doa adalah tiang agama, senjata orang beriman. Ia adalah nafas spiritual yang menghidupkan hati, menguatkan jiwa, dan mengantarkan kita pada cinta dan ridha-Nya.
