Safari Dakwah di Pamulang, Syekh Gaza Ajarkan Cinta Al-Qur’an di Tengah Kisah Pilu Palestina
PAMULANG – Gemuruh takbir dan isak tangis haru bercampur aduk di Masjid An-Nur, Pamulang Permai, Selasa pagi, 2 September 2025. Di hadapan puluhan jamaah, seorang hafidz dan qori internasional dari Gaza, Palestina, Syekh Mahmoud Abdelal, memancarkan aura kedamaian sekaligus membawa beban derita yang mendalam. Kehadirannya dalam acara “Safari Dakwah: Peduli Palestina, Wujud Nyata Ukhuwah Islamiyah” yang diselenggarakan oleh Masjid An-Nur – Yayasan Nur Pamulang Permai (YAPP) dan Inovasi Wakaf BWA, menjadi jembatan emosional yang menghubungkan hati umat Muslim di Indonesia dengan saudara-saudara mereka di tanah suci Pelestina.
Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 11.00 WIB ini tidak hanya menjadi wadah untuk mempererat ukhuwah, tetapi juga panggung untuk menyuarakan empati.
Syekh Mahmoud, yang fasih melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an, memulai dakwahnya dengan pesan yang menggugah. Beliau berpesan kepada jamaah untuk senantiasa menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. “Bacalah dan hafalkanlah Al-Qur’an,” pesannya dengan suara lembut namun tegas. “Amalkanlah dalam setiap keadaan dan kesibukan apa pun. Karena Al-Qur’an adalah cahaya yang akan menuntun kita di dunia dan akhirat.”
Kesaksian yang Menyayat Hati dari Tanah Gaza
Kehadiran Syekh Mahmoud tidak hanya membawa pesan spiritual, tetapi juga kesaksian hidup yang begitu nyata. Di tengah-tengah tausiyahnya, suasana di dalam masjid mendadak hening. Para jamaah, yang didominasi oleh ibu-ibu Majlis Taklim As-Sakinah, tampak menahan napas saat Syekh mulai menceritakan penderitaan rakyat Gaza. Beliau menggambarkan dengan detail bagaimana setiap hari adalah pertaruhan nyawa bagi warga Palestina.
Kisah yang paling menyentuh hati adalah cerita seorang ayah yang berjuang mengurus akta kelahiran anak-anaknya. Kisah ini bukan fiksi, melainkan realita yang dihadapi oleh banyak keluarga di Gaza. Sang ayah, dengan penuh harapan, menghadapi birokrasi yang rumit di tengah ancaman bom dan serangan. Setelah sekian lama berjuang, akhirnya ia berhasil mendapatkan akta-akta tersebut. Namun, kegembiraan itu sirna seketika. “Saat dia kembali ke rumahnya,” tutur Syekh Mahmoud, matanya berkaca-kaca, “ia menemukan anak-anaknya telah syahid, dibunuh oleh tentara Israel.”
Kisah tragis itu memecah keheningan masjid. Terdengar isak tangis dari beberapa sudut. Para jamaah tidak bisa membendung air mata. Mereka merasakan betapa pedihnya kehilangan yang tak terbayangkan. Cerita ini menjadi pengingat keras bagi semua yang hadir, bahwa di balik layar pemberitaan, ada kisah-kisah kemanusiaan yang tergerus oleh konflik berkepanjangan.
Solidaritas dan Kebaikan Hati dari Pamulang untuk Palestina
Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari Yayasan Nur Pamulang Permai (YAPP) dan Ta’mir Masjid An-Nur. Bapak Rusdy Rakib, yang mewakili YAPP, menyampaikan sambutannya dengan penuh semangat. Ia menekankan pentingnya peran masjid sebagai pusat kegiatan umat, tidak hanya untuk ibadah, tetapi juga sebagai pilar solidaritas sosial.
Selain itu, hadir pula Bapak Elwin dari Ta’mir Masjid An-Nur dan Bapak Ismet Ismail, Ketua Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Umat YAPP, yang turut memberikan dukungan penuh terhadap acara ini.
Solidaritas yang digemakan dalam tema acara “Wujud Nyata Ukhuwah Islamiyah” terwujud dalam aksi nyata. Bapak Rusdy Rakib secara simbolis menyerahkan bantuan sebesar Rp2 juta untuk rakyat Gaza. Bantuan ini merupakan dana yang dikumpulkan dari zakat para jamaah Masjid An-Nur.
Tak hanya itu, semangat berbagi juga mengalir deras dari para jamaah yang hadir. Terutama dari ibu-ibu Majlis Taklim As-Sakinah yang menjadi motor penggerak kebaikan. Dengan spontan, mereka mengumpulkan donasi yang berhasil mencapai angka fantastis, tidak kurang dari Rp8 juta. Donasi ini terkumpul dari sumbangan langsung (tunai) maupun transfer. Jumlah ini menunjukkan betapa besar kepedulian masyarakat Pamulang terhadap penderitaan saudara-saudara mereka di Palestina.
Harapan dan Doa yang Mengalir Deras
Di akhir acara, Syekh Mahmoud memimpin doa bersama. Dalam doanya, ia memohon kepada Allah SWT agar memberikan kekuatan dan kesabaran bagi rakyat Palestina. Ia juga mendoakan agar Allah melimpahkan rezeki dan keberkahan bagi para donatur dan seluruh jamaah yang hadir. Doa yang dipanjatkan dengan suara bergetar itu mengundang amin yang serempak dari seluruh jamaah.
Acara “Safari Dakwah” ini tidak hanya meninggalkan kesan mendalam bagi jamaah yang hadir, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa semangat ukhuwah Islamiyah tidak mengenal batas negara. Meskipun dipisahkan oleh ribuan kilometer, hati umat Muslim di Indonesia tetap terhubung dengan saudara-saudara mereka di Palestina. Bantuan yang disalurkan, baik dalam bentuk materi maupun doa, adalah simbol dari harapan dan kasih sayang. Ini adalah pengingat bahwa di tengah kegelapan, selalu ada cahaya solidaritas yang siap menyinari.
