• Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) An-Nur Pamulang Permai - 1 , Yayasan An-Nur Pamulang Permai (YAPP)-Merajut Ukhuwah, Memakmurkan Rumah-Nya dan Menggapai Ridha-Nya
Kamis, 6 November 2025

Subuh Penuh Berkah, Masjid An-Nur Pamulang Permai Hadirkan Ustadz Fahmi Jawwas dalam Safari Ramadhan Istimewa

Subuh Penuh Berkah, Masjid An-Nur Pamulang Permai Hadirkan Ustadz Fahmi Jawwas dalam Safari Ramadhan Istimewa
Bagikan

Pamulang, Tangerang Selatan – Suasana subuh yang sejuk di Masjid An-Nur Pamulang Permai pada Sabtu, 1 Maret 2025, terasa berbeda. Bukan hanya karena hembusan angin pagi yang menenangkan, tetapi juga karena kehadiran ratusan jamaah yang memadati setiap sudut masjid. Mereka datang bukan sekadar untuk menunaikan salat Subuh, melainkan juga untuk mengikuti Safari Ramadhan yang diselenggarakan oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) An-Nur bekerja sama dengan Amal Indonesia.

Safari Ramadhan kali ini terasa istimewa dengan kehadiran Ustadz Dr. H. Fahmi Jawwas, Lc., MA., seorang ulama yang dikenal luas dengan pemahaman mendalam tentang Al-Qur’an. Tema yang diangkat pun sangat relevan, “Al-Qur’an Benteng Kehidupan dan Keberkahan,” mengajak jamaah untuk merenungkan kembali peran Al-Qur’an sebagai pedoman utama dalam menjalani kehidupan.

Al-Qur’an, Tanpa Keraguan di Dalamnya

Ustadz Fahmi Jawwas membuka kajiannya dengan mengutip Surat Al-Baqarah ayat 2, “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” Ayat ini, menurut beliau, adalah penegasan bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci yang otentik, tanpa celah keraguan di dalamnya.

Keotentikan Al-Qur’an semakin kuat dengan fakta bahwa Rasulullah SAW adalah seorang ummi, tidak bisa membaca dan menulis,” ujar Ustadz Fahmi. “Justru di sinilah letak mukjizatnya. Bagaimana mungkin seorang yang tidak bisa membaca dan menulis bisa menghasilkan karya sastra yang begitu indah dan mendalam?”

Beliau menjelaskan bahwa ketidakmampuan Rasulullah SAW dalam membaca dan menulis menjadi bukti bahwa Al-Qur’an adalah wahyu dari Allah SWT. Setiap kata, setiap ayat, adalah firman Allah yang disampaikan melalui perantara Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW.

Langit sebagai Atap yang Melindungi

Selanjutnya, Ustadz Fahmi Jawwas mengupas tuntas Surat Al-Anbiya ayat 32, “Dan Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.” Ayat ini, menurut beliau, mengandung makna yang sangat luas dan relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern.

Langit yang dimaksud dalam ayat ini bukan sekadar hamparan biru yang kita lihat di atas kepala kita,” jelas Ustadz Fahmi. “Langit adalah atmosfer yang melindungi bumi dari berbagai ancaman luar angkasa, seperti radiasi matahari yang berbahaya dan hantaman meteor.”

Mukjizat Al-Qur’an yang Menggetarkan Hati

Ustadz Fahmi Jawwas kemudian memaparkan berbagai mukjizat Al-Qur’an yang telah membuat banyak orang, termasuk para orientalis, berdecak kagum. Beliau menceritakan kisah-kisah para orientalis yang awalnya datang dengan niat mencari kesalahan dalam Al-Qur’an, tetapi justru akhirnya masuk Islam setelah menemukan kebenaran yang tak terbantahkan di dalamnya.

Banyak orientalis yang terkejut dengan keakuratan informasi ilmiah yang terdapat dalam Al-Qur’an,” ungkap Ustadz Fahmi. “Mereka menemukan bahwa Al-Qur’an telah menyebutkan fenomena-fenomena alam yang baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern berabad-abad kemudian.”

Salah satu contoh yang beliau berikan adalah teori Big Bang, yang menjelaskan tentang asal mula alam semesta. Al-Qur’an, dalam Surat Al-Anbiya ayat 30, telah menyebutkan tentang hal ini: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?”

Ustadz Fahmi Jawwas menjelaskan bahwa ayat ini sangat sesuai dengan teori Big Bang, yang menyatakan bahwa alam semesta berasal dari satu titik singularitas yang sangat padat dan panas, kemudian mengembang dengan sangat cepat.

Penemuan teori Big Bang oleh para ilmuwan modern semakin memperkuat keyakinan kita bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah yang maha benar,” tegas beliau.

Al-Qur’an, Terjaga Keasliannya hingga Kini

Keaslian Al-Qur’an adalah salah satu mukjizat terbesar yang terus terjaga hingga hari ini. Allah SWT sendiri yang menjamin keaslian Al-Qur’an dalam Surat Al-Hijr ayat 9, “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”

Ustadz Fahmi Jawwas menjelaskan bahwa sejak zaman Rasulullah SAW, Al-Qur’an telah dihafal dan ditulis oleh para sahabat. Tradisi ini terus berlanjut hingga kini, sehingga Al-Qur’an yang kita baca saat ini adalah sama persis dengan Al-Qur’an yang dibaca oleh Rasulullah SAW dan para sahabat.

Tidak ada satu pun kitab suci di dunia ini yang memiliki sejarah transmisi yang begitu terjaga dan terverifikasi seperti Al-Qur’an,” kata Ustadz Fahmi. “Ini adalah bukti nyata bahwa Allah SWT benar-benar menjaga keaslian firman-Nya.”

Amal Indonesia, Menebar Manfaat bagi Sesama

Safari Ramadhan ini juga menjadi ajang bagi Amal Indonesia untuk memperkenalkan diri dan program-programnya kepada jamaah Masjid An-Nur Pamulang Permai. Amal Indonesia adalah lembaga nirlaba yang didirikan pada tahun 2013 dengan tujuan untuk membantu para dhuafa dan penyandang disabilitas di Indonesia.

Kami hadir untuk memastikan bahwa para dhuafa dan penyandang disabilitas di Indonesia terpenuhi kebutuhan dasar hidupnya, mendapatkan akses pendidikan dan kesehatan, serta bimbingan kemandirian,” ujar perwakilan Amal Indonesia dalam sambutannya.

Amal Indonesia telah melaksanakan berbagai program yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti pembangunan Pesantren Mimbar Huffazh dan penyebaran mushaf Al-Qur’an. Lembaga ini juga aktif dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban bencana alam dan konflik.

Kami mengajak seluruh jamaah Masjid An-Nur Pamulang Permai untuk mendukung program-program Amal Indonesia,” kata perwakilan tersebut. “Mari kita bersama-sama menebar manfaat bagi sesama, khususnya di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.”

Subuh yang Penuh Berkah

Kajian subuh yang disampaikan oleh Ustadz Fahmi Jawwas memberikan pencerahan dan motivasi bagi para jamaah. Mereka pulang dengan hati yang penuh keimanan dan semangat untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai benteng kehidupan.

Safari Ramadhan ini bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga momentum untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan kepedulian sosial. Masjid An-Nur Pamulang Permai dan Amal Indonesia telah menunjukkan komitmen mereka dalam menghadirkan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan memberikan inspirasi bagi masjid-masjid lain di seluruh Indonesia untuk menghadirkan program-program yang inovatif dan bermanfaat bagi umat Islam.

 

Sebelumnya"Rest Area" Ramadhan: Masjid An-Nur Gelar Tarawih Perdana dengan Pesan Lapang Hati dan Bekal SpiritualSesudahnyaKetika Perbedaan Merajut Kebersamaan: Bukber Pertama Ramadan di Masjid An Nur, Simbol Harmoni Pamulang Permai
1 Komentar

Tulis komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ishaq T, Sabtu 1 Mar 2025

Bismillah..
Bbrp waktu belakangan ini masjid An Nur kita senang menghadirkan ustadz-ustadz kondang dlm memgisi waktu kajian ba’da Subuh.

Namun demikian disayangkan bhw selain memberi Tausyiah jg berdagang dgn kemasan infaq/ shodaqoh.

Sepengetahuan saya yg sedikit ini, ada bbrp larangan yg dilakukan di masjid;
Dilarang mengumumkan kehilangan barang dan dilarang melakukan transaksi jual-beli (dagang/jualan).

Wawlohu ‘a lam…

Balas
Tahun Berdiri2000